Sabtu, 02 Desember 2017

HENA DAN HENI ( cita-cita menjadi pianis, diawali cinta bermain piano ) #PANTOMIME

HENA DAN HENI
( cita-cita menjadi pianis, diawali cinta bermain piano )

















Nomer Peserta: 29

Nama Peserta:
Rachelia putri ( kelas 4 )
Fadila naura masfufa ( kelas 5 )

SDN SUKABUMI 1
DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO
2016/2017
HENA DAN HENI
( cita-cita menjadi pianis, diawali cinta bermain piano )
SINOPSIS
                 Menceritakan anak-anak yang yang riang gembira bermain piano, sebagai perwujudan cita-cita mulia dan demi kemajuan seni musik di kota Probolinggo.
PESAN MORAL
-          Menumbuhkan kreatifitas
-          Semangat dalam meraih cita-cita
-          Berakit-rakit dahulu, bersenang-senang kemudian
-          Belajar mandiri

ALUR CERITA

                 Sore hari Hena pergi kerumah Heni, mereka berdua telah berjanji untuk memetik mangga dihalaman rumah Heni. Sesampai dirumah Heni. Hena segera mengetok pintu, memastikan Heni ada didalam. Dibukakanlah pintu, dan bergegaslah mereka menuju halaman rumah Heni, yang tumbuh pohon mangga manalagi. Mangga manalagi merupakan buah khas kota Probolinggo. Heni melihat-lihat buah mangga, sedangkan hena mengambil gurung (merupakan alat  terbuat dari bambu dengan ujung terbelah, dibentuk seperti sarang), untuk memetik buah mangga manalagi tersebut. Dengan penuh gembira mereka pun mulai mememetik dan mengumpulkan buah mangga manalagi tersebut.
                 Rujakan mangga banyak disukai warga kota Probolinggo, karena buah mangga manalagi sangat lezat, bergizi dan terkandung banyak vitamin. Hena dan heni membuat rujak bersama-sama. Hena mengupas mangga, sedangkan Heni membuat bumbu rujak. Mereka sangat senanng,memekan rujak mangga buatannya. Sesekali Hena usil dengan menambahkan banyak cabe pada bumbu rujak tersebut, dan mempersilahkan Heni untuk mencicipinya. Heni pun merasa kepedasan, diambillah air minum, sedangkan Hana tertawa terbahak-bahak. Rujakan pun telah selesai.
                 Sore itu Heni baru ingat ada kegiatan les Piano dirumah pamannya. Heni mengajak hena untuk ikut les piano tersebut. Bergegaslah mereka keluar rumah. Namun ternyata rintik hujan mulai membasahi bumi. Heni segera mengambil payung dan dengan semangat bergegas kerumah pamannya yang tak begitu jauh jaraknya.
                 Sesampai dirumah paman heni. Mereka mengetok pintu dan melihat-lihat dari jendela, untuk memastikan pamannya ada di rumah. Dibukakanlah pintu dan segera masuk keruang latihan piano. Namun saat itu pamannya lagi sibuk dan mempersilahkan Hena dan Heni untuk berlatih sendiri.
                 Hena dan Heni mempersiapkan piano untuk berlatih. Hena mennyalakan piano sedangkan Heni mengambil partitur lagu yang biasa dia pelajari. Heni mengajari Hena notasi berupa: do, re, mi, fa, so, la, si. Hani karna terlalu semangatnya sampai terbatuk-batuk. Heni mengambil air minum, untuk merdakan batuknya.
                 Heni memainkan piano dasar yang telah diajarkan pamannya, sedangkan hena menirukannya. Beberapa kali berulang, sampai hena benar-benar paham. Namanya saja baru pegang piano, terkadang tangan Hena tidak terkontrol untuk memencet piano tersebut.

Dan setlah pamannya datang Hena dan Heni meminta ijin untuk pulang kerumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar