Sabtu, 02 Desember 2017

PRAMUKA SIAGA ( Semangat mencintai negara, lewat gerakan Pramuka ) #PANTOMIME

PRAMUKA SIAGA
( Semangat mencintai negara, lewat gerakan Pramuka )















No:

Nama Peserta:
Nur Ahmad Mustofa Fitrianto ( Kelas 4 )
Gusti Fitra Maulana ( Kelas 5 )
       


SDN TRIWUNG KIDUL 2
DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO
2016/2017
PRAMUKA SIAGA
SINOPSIS:
                 Menceritakan anak-anak pramuka yang selalu berani, setiakawan dan tidak mengenal putus asa dalam setiap langkahnya. Karena dengan pramuka anak-anak lebih terbiasa untuk mencintai Tuhan dan semua makhluk ciptaannya. Sehingga berbuah pada kekuatan dan keberadaban Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PESAN MORAL:
-          Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia.
-          mengikuti tata krama keluarga.
-          Sebagai siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
-          Sebagai siaga melatih berani dan tidak putus asa
-          Menumbuhkan rasa ketiakawanan
-          Memupuk agar menjadi manusia beradab
-          Menumbuhkan kreatifitas

ALUR CERITA:

                 Pada Pagi hari.Tofa dan Gusti berangkat menuju lapangan Dewi Fortuna Triwung Kidul, yang terletak di pinggir jalan daerah Laweyan.Tidak biasanya mereka pergi ke lapangan itu, dengan berpakaian Pramuka lengkap dan membawa bekal yang cukup.
                 Persami ( perkemahan sabtu-minggu ) itu tujuan Tofa dan Gusti. Kegiatan aktif dilaksanakan oleh SDN Triwung Kidul 2, merupakan inisiatif dari kepala sekolah dan dewan guru yang selalu mendukung kegiatan Pramuka. Karena dengan pramuka mental anak-anak Indonesia akan lebih beradab.
                 Sesampai di bumi perkemahan Tofa, Gusti dan teman-temannya,bahu membahu untuk mendirikan tenda, dengan dibimbing oleh pembina. Kegiatan mendirikan tenda diawali dari mempersiapkan perlekanpan berupa tenda, tali, bambu,pacel dan lain sebagainya. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan rangka, memasang tenda dengan perlahan dan memasang pasak diujung sisi-sisi sekeliling tenda. Ketika memasang pasak tak sengaja tangan Gusti terpukul palu, namun Gusti teteap bertahan dan semangat untuk mendirikan tenda.Tenda pun telah selesai didirikan. Tofa dan Gusti meletakkan perbekalan mereka diatas tikar yang telah dihamparkan.
                 Upacara pembukaan segera dimulai. Tofa dan Gusti segera bergegas menuju lapangan upacara. Komandan peleton menyiapakan barisan, termasuk didalam barisan itu ada Tofa dan Gusti, dengan sigap Tofa dan Gusti melaksanakan aba-aba perintah dari sang komandan peleton dan pemimpin upacara.mulai dari aba-aba siap, hadap kanan-hadap kiri, aba-aba hormat, menyanyikan lagu Indonesia raya, aba-aba istirahat di tempat dan bubar barisan yang menandakan upacara telah selesai.
            Setelah Upacara selesai, Tofa dan Gusti  bergegas mempersiapkan diri mereka untuk penjelajahan. Penjelajahan merupakan hal yang paling disenangi oleh anak-anak, karena dengan penjelajahan mereka bias berkelililing melihat-lihat pemandangan yang indah. Namun ketika akan menyebrangi sungai kecil, Gusti ketakutan, dikarenakan jembatan sungai terbuat dari 1 bambu, yang menghubungkan dari tepi satu ketepi yang lainnya. Tidak dengan Tofa, dia anak yang pemberani, Tofa meniti bambu itu dengan gagah berani sampai kesebrang sungai dengan selamat. Gusti yang awalnya takut, mencoba menenangkan diri dengan minum air putih dan berdoa agar diberi keberanian mental untuk menyeberangi sungai itu. Namun tepat ditengah sungai Gusti 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar