PRAMUKA
SIAGA
( Semangat mencintai negara, lewat
gerakan Pramuka )
No:
Nama
Peserta:
Nur
Ahmad Mustofa Fitrianto ( Kelas 4 )
Gusti
Fitra Maulana ( Kelas 5 )
SDN
TRIWUNG KIDUL 2
DINAS
PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO
2016/2017
PRAMUKA SIAGA
SINOPSIS:
Menceritakan anak-anak pramuka
yang selalu berani, setiakawan dan tidak mengenal putus asa dalam setiap
langkahnya. Karena dengan pramuka anak-anak lebih terbiasa untuk mencintai
Tuhan dan semua makhluk ciptaannya. Sehingga berbuah pada kekuatan dan
keberadaban Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PESAN
MORAL:
-
Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia.
-
mengikuti tata krama keluarga.
-
Sebagai siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
-
Sebagai siaga melatih berani dan tidak putus asa
-
Menumbuhkan rasa ketiakawanan
-
Memupuk agar menjadi manusia beradab
-
Menumbuhkan kreatifitas
ALUR
CERITA:
Pada Pagi hari.Tofa dan Gusti
berangkat menuju lapangan Dewi Fortuna Triwung Kidul, yang terletak di pinggir
jalan daerah Laweyan.Tidak biasanya mereka pergi ke lapangan itu, dengan
berpakaian Pramuka lengkap dan membawa bekal yang cukup.
Persami ( perkemahan
sabtu-minggu ) itu tujuan Tofa dan Gusti. Kegiatan aktif dilaksanakan oleh SDN
Triwung Kidul 2, merupakan inisiatif dari kepala sekolah dan dewan guru yang
selalu mendukung kegiatan Pramuka. Karena dengan pramuka mental anak-anak
Indonesia akan lebih beradab.
Sesampai di bumi perkemahan
Tofa, Gusti dan teman-temannya,bahu membahu untuk mendirikan tenda, dengan
dibimbing oleh pembina. Kegiatan mendirikan tenda diawali dari mempersiapkan
perlekanpan berupa tenda, tali, bambu,pacel dan lain sebagainya. Setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan rangka, memasang tenda dengan perlahan dan
memasang pasak diujung sisi-sisi sekeliling tenda. Ketika memasang pasak tak
sengaja tangan Gusti terpukul palu, namun Gusti teteap bertahan dan semangat
untuk mendirikan tenda.Tenda pun telah selesai didirikan. Tofa dan Gusti
meletakkan perbekalan mereka diatas tikar yang telah dihamparkan.
Upacara pembukaan segera
dimulai. Tofa dan Gusti segera bergegas menuju lapangan upacara. Komandan
peleton menyiapakan barisan, termasuk didalam barisan itu ada Tofa dan Gusti,
dengan sigap Tofa dan Gusti melaksanakan aba-aba perintah dari sang komandan peleton
dan pemimpin upacara.mulai dari aba-aba siap, hadap kanan-hadap kiri, aba-aba
hormat, menyanyikan lagu Indonesia raya, aba-aba istirahat di tempat dan bubar
barisan yang menandakan upacara telah selesai.
Setelah Upacara selesai, Tofa dan
Gusti bergegas mempersiapkan diri mereka
untuk penjelajahan. Penjelajahan merupakan hal yang paling disenangi oleh
anak-anak, karena dengan penjelajahan mereka bias berkelililing melihat-lihat
pemandangan yang indah. Namun ketika akan menyebrangi sungai kecil, Gusti
ketakutan, dikarenakan jembatan sungai terbuat dari 1 bambu, yang menghubungkan
dari tepi satu ketepi yang lainnya. Tidak dengan Tofa, dia anak yang pemberani,
Tofa meniti bambu itu dengan gagah berani sampai kesebrang sungai dengan
selamat. Gusti yang awalnya takut, mencoba menenangkan diri dengan minum air
putih dan berdoa agar diberi keberanian mental untuk menyeberangi sungai itu.
Namun tepat ditengah sungai Gusti